Featured Post

Objek wisata Bagai surga di Boltim

36 Tahun menjadi Tukang Sol Sepatu


singat warga desa purworejo, diusia ke 76 tahun yang masih kuat bekerja sebagai tukang sepatu di wilayah modayag.

Demi bertahan hidup, kakek separuh baya ini menghabiskan waktunya sebagai tukang Sol Sepatu, 

Singat, warga Desa Purworejo Tengah Kecamatan Modayag kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) selama 36 Tahun menjadi tukang Sol sepatu, hal ini dilakukanya untuk bertahan hidup serta  memberikan nafkah kepada istrinya.
ini harus dilakukan singat, setiap hari, sebab tiada tempat yang menurutnya lebih baik untuk mendapatkan rezeki yang Halal. ”Saya menjadi tukang Sol Sepatu sejak tahun 1980 an hingga sekarang,”kata kakek kelahiran separuh baya itu.
Menurutnya usaha yang dia lakukan saat ini, meski sulit, namun ia jalani dengan penuh keiklasan. ”Saya tidak ada kebun, tidak ada modal untuk usaha, makan saja terkadang susah, namun dengan bekerja seperti ini, alhamdulillah saya meski tidak setiap hari, bisa membawa makanan untuk dimakan malam nanti,”terangnya.
Ukuran harga pun yang ditetapkanya pada setiap pasang sepatu, tidak ada, ia memilih menerima upah kecil namun iklas, ketimbang besar, tapi menurutnya tidak sesuai dengan hasil kerjanya. Singat pun beberapa kali hasilnya kerjanya tidak dibayar dengan Rupiah. ”Tidak ada patokan harga disetiap pasang sepatu, tergantung keiklasan mereka memberi, seberapa saja asalkan iklas. Ada juga yang membayar hasil kerja saya dengan Beras, atau sayur mayur, dan itu menurutku sudah lebih dari cukup, sebab usahaku hari ini masih bisa dimakan oleh istri dan anaku,”terang singat sambil menjahit sepatu di jalan wiratama siang kemarin.
Ketika disinggung terkait bantuan Pemda Boltim, singat tidak menyembunyikanya, ia pun berterimakasih kepada pemerintah atas bantuan yang diberikan. ”Bantuan Pemerintah ada, kami juga dapat, yang kami terima adalah Beras Raskin, serta BSM yang diterima melalui kantor pos, itu kami terima Dua kali selama ini,” akunya dengan muka yang begitu Polos.
Ia pun tidak berharap lebih atas bantuan yang menurutnya sudah diprogramkan oleh Pemda, sebab menurutnya dengan usaha seperti ini, ia sudah merasa puas. ” Dengan usaha ini saya sudah puas, apalagi sudah tua, yang terfikir hanya bagaimana makan hari ini, hingga malam nanti, serta bersyukur kepada tuhan, itu saja cukup, Terkadang istri saya dirumah tidak makan nasi, saya cuman bilang, makan aja singkong hari ini, tidak ada yang lihat diperut kita diganjal dengan singkong,” ucap kakek usia 76 tahun itu sambil tersenyum kecil.

Comments